Resapan bujet di Kabupaten Serang di triwulan II capai 42,59 % atau sejumlah Rp1,5 triliun dari keseluruhan sasaran berbelanja sejumlah Rp3,6 triliun.
Walaupun termasuk lumayan tinggi, aktualisasi untuk pembangunan atau berbelanja modal terhitung masih lumayan rendah. Dari data yang diterima radarbanten.co.id, berbelanja modal ada di angka 31,33 % atau sejumlah Rp87 miliar dari sasaran Rp277 miliar.
Sementara, untuk belanja-belanja operasional yang terbagi dalam berbelanja karyawan, barang jasa, berbelanja bunga, hibah dan bansos lumayan tinggi yaitu sejumlah 45,21 % atau sejumlah Rp1,2 triliun dari sasaran Rp2,7 triliun.
Kepala Sektor Akuntansi BPKAD Kabupaten Serang, Beni Rahmatullah menjelaskan, untuk aktualisasi berbelanja Pemkab Serang di triwulan ke dua ada di angka 42,59 % atau sejumlah Rp1,5 triliun dari keseluruhan sasaran berbelanja sejumlah Rp3,6 triliun.
Untuk berbelanja terbagi dalam empat poin yaitu berbelanja operasional, berbelanja modal, berbelanja tidak tersangka dan berbelanja transfer.
Sementara, untuk berbelanja operasional terbagi dalam berbelanja karyawan, barang jasa, berbelanja bunga, hibah dan bansos, aktualisasinya ada di angka 45,21 % atau sejumlah Rp1,2 triliun dari sasaran Rp2,7 triliun.
Dari data yang diterima relaisasi berbelanja prgawai sejumlah 50 % atau Rp797 miliar dari sasaran Rp1,5 triliun, berbelanja barang jasa 35,51 % atau Rp351 miliar dari keseluruhan sasaran Rp990 miliar, berbelanja bunga sejumlah 55,68 % atau sejumlah Rp306 juta dari sasaran Rp550 juta, berbelanja hibah 60,34 % atau sejumlah Rp83 miliar dari sasaran Rp138 miliar dan berbelanja bansos 0,15 % dari sasaran 10 miliar.
Sementara untuk berbelanja modal aktualisasinya di angka 31,33 % atau sejumlah Rp87 miliar dari sasaran sejumlah Rp277 miliar.
“Berbelanja modal terbagi dalam berbelanja modal tanah aktualisasi 5,56 % atau Rp2 miliar dari sasaran Rp39,6 miliar, berbelanja perlengkapan dan mesin sejumlah 42,68 % atau Rp67 miliar dari Rp157 miliar, berbelanja modal bangunan gedung sejumlah 16,26 %, berbelanja modal jalan dan irigasi 29,58 % dan berbelanja modal asset dan modal yang lain 26,12 %,” katanya.
Sementara itu untuk aktualisasi berbelanja tidak tersangka aktualisasi 0,18 % atau sejumlah Rp22,56 juta dari sasaran Rp12,5 miliar dan berbelanja transfer aktualisasinya 37,09 % atau Rp235 miliar dari sasaran Rp634 miliar.
“Berbelanja tidak tersangka ini karakternya dana cadangan ya hingga pemakaiannya pun tidak terlaksana dengan besar sekali karena ya barusan karena karakternya berbelanja cadangan untuk kebencanaan,” katanya.
Dia akui, untuk realisais berbelanja di Pemkab Serang tetap dikuasai oleh berbelanja operasional. Masih kecilnya aktualisasi berbelanja pembangunan karena ada banyak kontrak yang baru perproses. “Nach, mungkin ini kontraknya kan belum usai mungkin ya dengan beberapa teman PU atau mungkin dengan beberapa teman ULP lelangnya,” katanya.
Dia akui, untun APBD Kabupaten Serang tahun 2025 tetap termasuk surplus karena jumlah penghasilan yang lebih besar dibanding berbelanja.
“Maknanya aktualisasi penghasilan kita di Rp 1,7 triliun, berbelanja kita Rp1,5 triliun, karena itu kita masih tetap ada surplus sejumlah Rp215 miliar . Maka keadaan keuangan kita s/d akhir Juli 2025 ini menyaksikan laporan aktualisasi bujet sangat aman. Semoga karena ada penghasilan tambah naik kembali,” ujarnya.